Minggu, 15 Juli 2012

Tips Memilih Aksesoris Jilbab

Agar kita tampak lebih menarik dalam berbusana muslimah yang kita gunakan,berikut ini saya akan memberikan sedikit tips memilih aksesoris jilbab :
1. bermain-main dengan warna. Perpaduan warna yang kontras akan membuat penampilan anda berbeda.
2. Gunakan aksesoris yang sesuai dengan tema pakaian anda,misalnya feminine atau etnik.
3. aksesoris yang tepat bila menggunakan jilbab polos tanpa border adalah bros yang berbentuk bunga ,hewan,atau bandana aneka warna.
4. carilah bros dengan design yang lebih simpel jika jilbab anda bermotif .
5. menggunakan topi rajutan, sangat cocok bila dipadukan dengan jilbab segi empat.
Selain bentuk yang beraneka ragam. Bros merupakan aksesoris yang sering digunakan oleh pengguna jilbab. Warnanya bisa disesuaikan dengan jilbab yang kita gunakan. Berfungsi sebagai pelengkap dan pemanis berjilbab untuk menyematkan bagian kerudung sehingga tampak cantik bagi si pemakai.
Dibawah ini beberapa tips memilih bros :
1. pilih bentuk aksesoris kemudian padukan dengan warna dan model kerudung atau jilbab anda. Dan jangan lupa cocokan pula dengan warna busananya.
2. padukan dengan kain bermotif samar atau tanpa corak apabila ingin menonjolkan aksesoris yang berukuran besar dan berbentuk rumit.
3. bila disisipkan di bagian samping atau depan jilbab, aksesoris kecil sangat tepat digunakan agar terlihat cantik dan jelas.
4. setelah digunakan, sebaiknya bros dibungkus dengan kertas halus supaya tidak tergores. Kemudian simpan dalam tempat khusus agar tidak berceceran.
5. bersihkan dengan kain yang halus setelah dibasahi kemudian keringkan, supaya bebatuan aksesori tetap terawatt


.



Tutorial Berhijab

Selama ini, mungkin banyak wanita tidak ingin berjilbab karena menganggap tidak stylish dan trendy, bahkan cenderung membuat wajah terlihat tua.

Penasaran dengan gaya hijab wanita kelahiran 1991 ini? Coba salah satu gayanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Yang Anda butuhkan hanyalah kerudung, bandana yang bisa terbuat dari kaos ataupun renda, jarum pentul atau peniti kecil, dan bros cantik.

2. Gunakan bandana untuk menahan rambut Anda. Anda bisa memilih bandana yang terbuta dari kaos ataupun renda sesuai keinginan dan disesuaikan dengan penampilan Anda secara keseluruhan.

3. Pilih kerudung berbentuk segi empat yang ringan dan dingin. Lipat segitiga, dan taruh seperti menggunakan hijab seperti biasa.

4. Ambil salah satu sisi kerudung lalu tempelkan pada bandana dengan menggunakan bros cantik. Pastikan kerudung tidak terlalu ketat dan mendalam. Bagi Anda yang memiliki pipi chubby, Anda dapat mengaturnya agar dapat menutupi sebagian pipi Anda.

5. Sembunyikan sisa kerudung yang sebelumnya direkatkan dengan bros ke arah belakang. Lalu rekatkan pada bandana untuk menghindari terlihatnya rambut dan leher.

7. Biarkan sisi lainnya menjuntai.

8. Atau, Anda dapat menaruhnya ke sisi yang berbeda agar terlihat lebih rapih.


 Walaupun sudah banyak jenis shawl, Paris HIjab masih belum ditinggalkan, dan bahkan masih jadi idola. Makanya sekarang gw mau share soal Paris Tutorial lagi. Model ini sangat amat untuk dipakai disegala acara, termasuk untuk meeting dan kantor.


 Keterangan :
1,2 dan 3. Kenakan inner hijab (inner ninja sampai leher jika ingin lebih aman). Kenakan hijan kiri lebih panjang dari yang kanan. Ambil bagian kiri (panjang), masukkan kebelaknag leher dan tarik ke sebelahnya (seperti gambar 3).
4, 5, 6, 7, dan 8. Beri jarum pentul di sisi kanan dan tarik sisanya ke depan leher, kemudian letakkan di sisi kiri, sematkan kembali dengan jarum pentul.
9 dan 10. Tarik sisanya (bagian panjang yang telah disematkan jarum pentul) ke belakang leher, dan sematkan dengan jarum pentul.
11, 12 dan 13. Tarik bagian yang lebih pendek, ambil sisi ujung bagian tengahnya (seperti gambar 11), tarik ke belakang leher dan sematkan dengan pentul.

 Dan beberapa tutorial lainnya. semoga bisa untuk pencerahan....















Profile Dian Pelangi



Dian Pelangi (20) menjadi salah satu pelangi dalam Jakarta Fashion Week November lalu. Seusai menggelar karya pada pekan mode itu, sejumlah penggemar menyerbu Dian. Mereka meminta tanda tangan dan berfoto bersama. Penggemarnya adalah gadis-gadis muda anggota komunitas Hijabers.

Dian memang beken di kalangan generasi muda yang menamakan diri komunitas Hijabers itu. Anak-anak muda rela antre untuk mendapatkan koleksi baru busana muslimah karya Dian. Ia menjadi acuan dalam hal mode busana muslimah.

Dian ingin perempuan muslim selalu tampil fashionable. Di beberapa kota, seperti Aceh, Bandung, dan Makassar, Dian rutin berbicara tentang mode busana muslimah. Ia kini hampir tak pernah ada di rumah karena padatnya jadwal sebagai pembicara sekaligus memperagakan cara berjilbab.

Kami menemui Dian yang ramah dan murah senyum di salah satu butik miliknya di Bintaro, Tangerang, Banten. Matanya yang bulat besar selalu lekat menatap lawan bicara. Dian terlihat lebih dewasa daripada usianya. Pencapaian yang diraihnya juga melesat jauh melampaui umurnya. Karya-karyanya telah menembus pasar dunia. Putri Basma Bint Talal dari Jordania menjadi salah satu pelanggannya.

”Kadang saya merasa terlalu muda. Tapi, jika terus berpikiran begitu, saya tidak akan mencapai apa-apa,” kata Dian.

”Harus kerja keras wajtu muda, tapi buahnya manis. Saya bangga jadi inspirasi anak muda,” kata perempuan yang bernama lengkap Dian Wahyu Utami ini.


Bisnis orangtua
Ketika Dian lahir, orangtuanya mulai berbisnis kerudung dari kain pelangi Palembang. Butik busana muslim itu lalu dinamai Dian Pelangi yang kini menjadi nama merek sekaligus nama julukan Dian.

Dari kecil, Dian sudah dipersiapkan orangtuanya untuk melanjutkan bisnis keluarga. Ada satu masa ketika Dian merasa hidupnya terlalu diatur. Ia sempat berontak ketika ”dipaksa” sekolah di Jurusan Tata Busana SMK I Pekalongan, Jawa Tengah.

”Dulu sempat nangis-nangis tiap pulang sekolah karena dicibir teman-teman sebaya, dikiranya Dian cuma akan jadi tukang jahit,” tambah Dian.

Sebagian dari teman-teman SMK-nya itu kini sudah menjadi karyawan Dian. Begitu lulus SMK, Dian ingin sekolah di Milan, Italia, atau Paris, Perancis, tetapi dil`rang dengan alasan masih di bawah umur.

Dian kemudian mengambil alih pengelolaan bisnis batik dari orangtua. Tiga tahun dikelola Dian, butik orangtuanya yang dulu ada di empat kota telah berkembang ke sembilan kota, termasuk sebuah gerai di Malaysia. Saat ini jumlah karyawan Dian lebih dari 700 orang.

Sebagai desainer muda, Dian jeli menangkap selera pasar. Ia menciptakan busana muslimah berbahan kain tradisional yang siap dipakai dan tergolong murah. Dia fanatik dengan bahan baku kain tradisional yang diproduksi sendiri, seperti kain jumputan, songket palembang, dan batik pekalongan.

Permintaan membuka butik di luar negeri, seperti di Timur Tengah dan Eropa, terus berdatangan, tetapi Dian belum menyanggupi karena kendala produksi. Selembar busana muslim berbahan batik, misalnya, membutuhkan proses produksi hingga tiga bulan.

Sejak 2009, Dian mulai menembus pasar Timur Tengah. Saat itu ia sempat kesal ketika beberapa kerabat melarangnya membawa batik karena dianggap tidak akan laku. ”Dian nekat bawa jubah batik hitam. Hanya bawa satu kopor dan ludes terjual,” ujarnya.

Debut Dian diawali saat mengikuti peragaan busana di Melbourne, Australia. Pertengahan Desember lalu, Dian turut dalam peragaan busana di Paris. Ia mengusung busana muslim musim dingin dengan inspirasi gaya Rusia.

Model
Dian juga sangat suka berperan sebagai model. Foto-fotonya menjadi identitas tersendiri bagi merek Dian Pelangi. ”Kalau di butik tidak ada foto Dian, pasti dikira palsu, ” tambahnya.

Sejak kecil, Dian selalu ingin tampil. Bak peragawati, ia memperagakan baju-baju di depan tamu yang datang ke butik ibunya di Pekalongan. Ia juga tekun membuat pola-pola baju untuk dipakai sendiri atau mendandani bonekanya.

Sebagai model, dengan postur tubuh semampai 172 sentimeter, Dian terlihat semakin tinggi karena ia sangat suka memakai sepatu berhak setinggi 15-20 cm. ”Lebih tinggi lebih bagus. Saya lebih pede dengan high heels,” katanya.

Sehari-hari ia memakai sepatu berhak 7 cm. Karena ukuran kakinya 41, Dian sering kesulitan membeli sepatu. Maka ia pun kadang mendesain sepatu sendiri agar sesuai dengan imajinasinya. ”Aku perfeksionis dalam hal penampilan. Pengin total dari ujung kaki sampai ujung kepala,” kata Dian.

Jika penat dengan padatnya jadwal, Dian menghibur diri dengan lagu-lagu Melayu, di antaranya Engkau Laksana Bulan yang dulu dipopulerkan P Ramlee dan kemudian oleh Sheila Madjid. Dengar Dian berlagu, ”Engkau laksana bulan... Tinggi di atas kayangan....”
Dian Wahyu Utami
Lahir: Palembang, 14 Januari 1991
Pendidikan:
- SD MI Adabiyah II
- SMP Insan Kamil Ponpes Al Ihya Bogor
- SMKN I Pekalongan
- ESMOD Jakarta (Fashion Design dan Pattern Making)
- Lessanul Arab (Kairo, Mesir)
Suami: Tito Prasetyo (31)